Rabu, 24 September 2008

BANGSA, BAHASA, DAN TANAH AIR INDONESIA

Sebuah pertanyaan, apakah gema Sumpah Pemuda -Berbangsa Satu, Bertanah air satu, dan Berbahasa satu, INDONESIA ini masih indah terdengar dan merasuk ke sumsum dan tulang bangsa Indonesia terutama kaum muda setelah 80 tahun dikumandangkan? indikator bahwa ke-satu-an INDONESIA memang masih tampak dengan sedikit meredanya tuntutan beberapa daerah untuk memisahkan dari NKRI setelah otonomi daerah diberlakukan, gema Agustusan yang masih terasa,semangat dan motivasi putra-putri terbaik yang membela merah putih di ajang olah raga, semakin mantapnya koordinasi dalam meningkatkan profesionalitas Bapak-Bapak Prajurit, penyelenggara dan pengelola sekolah yang tetap dengan kurikulum plus -tidak begitu saja membabi buta mengadopsi kurikulum luar negeri meskipun melabelkan sekolah bertaraf dan bersatandar internasional, dsb.
Namun di samping itu, dapat kita saksikan masih maraknya tawuran antar warga yang notabene bermukim bersebelahan, maraknya aksi-aksi penyerangan satu kelompok terhadap kelompok lain, mudahnya orang atas nama pribadi maupun kelompok melakukan intimidasi, penggusuran pemukiman -sah- demi pembangunan atas nama moderniasasi dan sentra bisnis atau menjadi pemukiman elit, tidak terselesaikan masalah ekonomi karena kurangnya pemerataan di berbagai bidang.

Senin, 15 September 2008

Model Pendampingan Kaum Muda


Apa yang menarik dari kaum muda? energik, semangat bergelora, berani, sekaligus mencari bentuk dan melampiaskan kenergikan dan bergeloranya semangat ke hal-hal yang kadang -kadang mengejutkan, bahkan terkadang mengkhawatirkan. Tidak jarang dalam gerakan dan perilakunya menimbulkan gesekan dengan kaum yang lebih tua (baca. kaum mapan)
menjadi persoalan ketika yang tua henak mengatur yang muda hendak berbuat yang terkadang keluar dari aturan baku yang diyakini oleh pihak kaum tua.
Namun, harus diakui pula bahwa kaum muda masih memerlukan pendampingan, bukan arahan atau perintah dalam melakoni segala apa yang ingin dilakukan. Kaum muda masih perlu dalam proses pematangan dirinya. Dan, kaum tuapun masih punya tanggung jawab terhadap kaum penggantinya kelak. Yang menjadi persoalannya adalah cara pendampingan tersebut yang kurang pas.Kekurangpasan tersebut ada pada hal-hal di bawah ini.
1. kaum tua merasa serba tahu
2. model pendampingan dengan gaya ceramah dan selalu memberi nasihat
3. kurangpahamnya bahwa sudah saatnya kaum muda didengarkan
4. belum sepahamnya terminologi tentang kreativitas, kaum muda menganggap kreativitas adalah bagian dari proses perkembangan, sedangkan kaum muda menganggap kreativitas adalah sebentuk keinginan yang tergesa-gesa, melanggar aturan, dsb.
salah satu ciri kaum muda, adalah kecenderungan pada budaya kolektivias. Mereka senang berkumpul, berkelompok. Kelompok-kelompok ini bisa bersifat formal maupun nonformal. bersifat normal jika berkumpul dalam wadah organisasi, dan non formla jika bersifat pertemanan.